Rangkuman Teori Ekonomi Kapitalis Karl Marx


ASHARI UTOMO PUTRA
KESEJAHTERAAN SOSIAL FISIP UNPAD 2012


RANGKUMAN TEORI EKONOMI KAPITALIS KARLMARX

            Kehidupan individu dan masyarakat kita didasarkan pada asas ekonomi. Antara lain ini berarti bahwa institusi- institusi politik, pendidikan, agama ilmu pengetahuan, seni keluarga, dan sebagainya, bergantung pada tersedianya sumber-sumber ekonomi untuk kelangsungan hidup.

Bagi Marx, kunci untuk memahami kenyataan sosial tidak ditemukan dalam ide-ide abstrak, tetapi dalam pabrik-pabrik, dimana para pekerja menjalankan tugas yang diluar batas kemanusiaan, untuk menghindari diri dari mati kelaparan, dala kalangan penganggur dimana orang menemukan harga dirinya sebagai manusia yang ditentukan oleh ketidakmampuannya untuk menjual tenaga mereka di pasaran (buruh).


1.KAPITALISME

            Kapitalisme adalah suatu sistem dengan sejumlah pekerja yang menghasilkan sedikit komoditif demi keuntungan dan menaburkan bibit kehancuran dirinya sendiri. Juga kapitalisme itupun adalah sistem kekuasaan serta proses mengekploitasi para pekerja. Singkatnya, ekonomi hanya dipegang oleh kaum-kaum yang memiliki modal yang besar. Semakin besar seseorang memiliki modal, maka semakin besar pula peluang dia untuk memonopoli usaha.

Dua tipe utama yang menjadi perhatian Marx adalah proletariat dan kapitalis. Proletariat adalah para pekerja yang menjual kerja mereka dan tidak memiliki alat-alat produksi sendiri. Proletariat tergantung sepenuhnya pada upahnya untuk bertahan hidup. Hal inilah yang membuat proletariat tergantung pada orang yang memberi upah (kapitalis).

Orang yang memberi upah adalah kapitalis. Kapitalis adalah orang-orang yang memiliki alat-alat produksi serta modal. Sebelum kita mengerti sepenuhnya apa itu kapitalis, kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu kapital. Kapital adalah uang yang menghasilkan lebih banyak uang. Dengan kata lain, kapital lebih merupakan uang yang diinvestasikan ketimbang uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Harapan utama dalam sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah pasar bebas tempat memperjualbelikan berbagai produk intustri. Di dalam sistem ekonomi kapitalis inilah segelintir orang mendapat keuntungan sangat besar sementara sebagian orang lainya bekerja membanting tulang dalam jam kerja yang panjang dan mendapatkan upah yang rendah.

Jadi kapital adalah uang yang menghasilkan lebih banyak uang, namun Marx mengungkapkan kepada kita bahwa kapital bukan hanya itu kapital juga merupakan sebuah relasi sosial tertentu. Kapital tidak bisa meningkat kecuali dengan mengeksploitasi orang-orang yang bekerja secara aktul (sungguh-sungguh). Sistem kapitalis adalah struktur sosial yang muncul dari dasar hubungan eksploitatif. Para kapitalis adalah orang-orang yang hidup dari keuntungan kapital mereka, dan kita bisa melihat bahwa mereka adalah pewaris eksploitasi proletariat.


2.KELAS-KELAS

 Di dalam kapitalisme terdapat konflik kepentingan yang interen antara orang yang memberi upah para buruh dan para buruh yang kerja mereka diubah kembali menjadi nilai surplus. Konflik interen inilah yang membentuk kelas-kelas.

Ada dua macam kelas yang ditemukan Marx ketika menganalisis kapitalis: kelas borjuis, merupakan nama khusus untuk para kapitalis dalam ekonomi modern. Konflik antar kelas borjuis dan kelas proletar adalah contoh lain dari kontradiksi material yang sebenarnya. Kontradiksi ini berkembang sampai menjadi kontradiksi antara kerja dan kapitalisme.

Marx melihat bahwa kontradiksi kapitalisme tidak hanya menyebabkan revolusi proletariat, tetapi juga krisis-krisis individual dan sosial yang menimpa masyarakat modern. Pada level ekonomis, Marx memprediksikan suatu rangkaian ledakan dan depresi yang disebabkan oleh produksi yang berlebihan oleh kapitalis dan pemecatan para pekerja demi meningkatkan keuntungan mereka. Sedangkan pada level politis, Marx memprediksikan peningkatan ketidak mampuan suatu masyarakat sipil untuk mendiskusikan dan menyelesaikan persoalan-persoalan sosial.

 Dengan adanya Revolusi Perancis yang kemudian berkembang menjadi Revolusi Industri, menyebabkan terjadinya ketimpangan/ketidak seimbangan berat yaitu terbentuknya kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Dengan demikian, munculah kapitalisme yang tujuanya membantu kaum buruh untuk mencapai kesejahteraan.


3. ALIENASI

Marx percaya bahwa ada hubungan yang inheren antara kerja dan sifat manusia, tetapi ia juga berpendapat kalau hubungan ini telah diselewengkan oleh kapitalisme. Dia menyebut hubungan yang diselewengkan ini dengan alienasi.

Teori Marx adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup manusia serta pemenehan kebutuhannya bergantung pada kegiatan produktif dimana secara aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya. Namun kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang ironis, karena begitu individu mencurahkan tenaga kreatifnya itu ala kegiatan produktif, maka produk-produk dari kegiatan ini memiliki sifat sebagai benda obyektif  yang terlrepas dari manusia yang membuatnya. Karena kegiatan produktif meliputi penggunaan tenaga manusia dan kemampuan kreatifnya, maka produk-produk yang diciptakan itu sebenarnya mewujudkan sebagian dari”hakikat manusia” itu (ungkapan marxis yang digemari).

Jadi manusia mengkonfrontasikan hakikatnya sendiri (yaitu hasil keringat dan kemampuan kreatifnya) dalam bentuk yang sudah terasing atau diasingkan, atau sebagai benda  dala dunia luar jangkauan pengontrolan mereka, dan malah manusia harus menyesuaikan diri dengannya. Sesudah itu, kebebasan individu untuk menuangkan kretifitasnya dan mengembangkan kemampuannya sebagai manusia, sangat dibatasi.

Kaum buruh banyak yang mengalami keterasingan atau Alienasi. Alienasi sendiri sifatnya menyingkapkan/mengungkap efek produktifitas kapitalis yang bersifat menghancurkan terhadap manusia dan terhadap masyarakat. Yang sangat signifikan disini ialah adanya dua sistem kelas yaitu kaum kapitalis yang  memperkerjakan karyawan dan para kapitalis yang memiliki alat-alat produksi dan juga memiliki produk-produk hasil produksinya. Karena faktor ekonomi, para pekerja harus merelakan menjual waktu mereka kepada kaum kapitalis. Mereka juga “tersiksa” dengan bekerja yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.

Mereka tidak puas, tidak bahagia, dan tidak dapat mengembangkan kreatifitasnya.  Juga mereka memproduksi barang yang mereka hasilkan namun bukan menjadi mereka. Bahkan untuk dapat memilikinya, mereka harus menggunakan upah mereka yang dipotong untuk kapitalis dan ditimbun untuk kepentingan pribadi. Para buruh merasa tidak betah dan tidak sejahtera karena apa yang mereka kerjakan tidak sebanding dengan upah yang diterima.Teralienasi oleh orang lain yaitu para buruh dijauhkan dari kontak sosial seperti dijauhkan dari rekan-rekan kerjanya ketika bekerja , para buruh tidak boleh berbincang oleh rekan-rekan kerjanya. Hal inilah yang menyebabkan mereka tertekan dan merasa seperti terasingkan.


Alienasi terdiri dari tiga unsur dasar:

1.         para pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktivitas produktif mereka.

2.         Pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas-aktivitas produktif, akan tetapi juga dari tujuan aktivitas-aktivitas tersebut. Produk kerja mereka tidak menjadi milik mereka, melainkan menjadi milik para kapitalis yang mungkin saja menggunakan cara-cara yang mereka inginkan, karena produk merupakan hak milik pribadi para kapitalis. Marx menyatakan kepada kita “ hak milik pribadi adalah produk, hasil, dan dampak-dampak yang punya nilai dan harga yang dihasilkan dari kerja yang teralienasi.” Kapitalis akan menggunakan hak miliknya untuk menjual produk demi mendapatkan keuntungan.

3.         Para pekerja di dalam kapitalisme teralienasi dari sesama pekerja. Asumsi Marx adalah bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan dan menginginkan bekerja secara kooperatif untuk mengambil apa yang mereka butuhkan dari alam untuk terus bertahan.

Alienasi merupakan satu contoh kontradiksi yang menjadi fokus pendekatan dialektis Marx. Ada kontradiksi nyata antara sifat dasar kita yang dibatasi dan ditransformasikan oleh kerja dengan kondisi-kondisi sosial yang aktual dari kerja di bawah kapitalisme. Marx ingin menekankan bahwa kontaradiksi ini tidak bisa dipecahkan hanya didalam pikiran.
  
4.         Dengan adanya kelas-kelas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi yang dimana pemilik modal berkuasa atas kaum buruh. Hal inipun berkaitan dengan Teori Dialektika Materialisme yang


4.Adanya Kelas-kelas Sosial disebabkan oleh faktor ekonomi,dimana orang-orang yang memiliki kekayaan (Borjuis) berkuasa atas Kaum Buruh.Ini berkaitan pula dengan Teori Dialektika Materialisme yang menekankan pada hubungan dialektika dengan material.Menurut Marx bahwa seluruh dunia sosial,dan khususnya kehidupan ekonomilah yang harus dianalisis.


C.    REALITA  FAKTA KEHIDUPAN SOSIAL DARI TEORI KARL MARX

     Pesatnya pertumbuhan ekonomi saat ini banyak membawa perubahan pada kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar masyarakat berada di tengah-tengah arus globalisasi. Kapitalisme sebagai fase perkembangan masyarakat, khususnya negara-negara Barat yang banyak menganut sistem kapitalisme, memunculkan pertentangan antara kaum pemilik modal (borjuis) dengan kelas buruh (proleta).

      Munculnya revolusi industri dari buah pemikiran karl marx membawa perubahan besar pada diri kaum proleta saat itu, dengan teori materialisme, dialektik, histori. Marx mendorong adanya perlawanan dari kaum buruh yang selama ini nasibnya selalu terbelenggu oleh kekuasaan kaum borjuis. Perlawanan besar-besaran
menjurus pada pemberontakan  semakin masif, dan meluas sampai ke berbagai negara dan memunculkan banyak tokoh aliran marxisme. Dengan tujuan terciptanya sistem masyarakat sosialisme seperti apa yang disampaikan oleh Karl Marx.

      Indonesia tak terkecuali, mulai dari kemerdekaan RI sampai pada reformasi 1998. perlawanan terus dilakukan oleh kaum buruh khususnya di kota-kota besar indonesia seperti Jakarta, Surabaya. Perampasan upah, hak-hak buruh serta sistem kerja kontrak dan outsourcing dinilai sebagai upaya kaum borjuis menengguk keuntungan sebesar-besarnya dengan memeras tenaga mereka. Ketika para pemilik modal (borjuis) mengalami penurunan pendapatan misalnya akibat dari krisis ekonomi global, jalan utama pasti akan melakukan PHK terhadap karyawan. Karyawan akan melakukan demo, karena penghidupan mereka berasal dari upah/gaji kaum borjuis.